1.1 Latar Belakang D.I Lame
Bendung tetap Lame merupakan Bendungan yang cukup tua keberadaanya mulai sejak jaman kolonial Belanda pada tahun 1930 berada di desa Ciniru kecamatan Jalaksana kabupaten Kuningan.Bendungan Lame secara topografi relative miring, terletak di sungai Cimanis yang masuk dalam kategori sungai provinsi Cimanuk-Cisanggarung yang lintas kabupaten Kuningan.Bendung Lame merupakan bangunan pengambilan utama untuk Daerah Irigasi Lame, dengan konstruksi pasangan batu kali dan di buat pada tahun 1930 pada masa kolonial belanda.Mengingat potensi air sungai cimanis yang cukup besar dengan sumber airnya dari mata air Cibulan, daerah irigasi Lame mengalami beberapa kali perbaikan dan adapun perbaikan itu diantaranya; Pada tahun 1984 dengan perbaikan ringan, pada tahun 1978 sampai dengan 1982 rehab dan pengembangan petak tersier oleh PROSIDA. Daerah Irigasi Lame pada tahun 1988 dengan luas areal seluas 1344 ha, dengan nomor D.I 320.695.000.000 . Dan pada tahun 1989 sampai dengan 1992 luas irigasi menjadi 1011 ha. Daerah Irigasi Lame melayani 3 kecamatan diantaranya ; Kecamatan Japara dengan luas areal 609 ha, Ciganda Mekar dengan luas areal 339 ha, dan Kecamatan Cipicung dengan luas areal 53 ha. Pada tahun 1996 D.I Lame diadakan rehabilitasi ringan oleh EOM, dan tahun 2004 oleh BBWS Cimanuk serta pada tahun 2009 perbaikan saluran dan perluasan bendung oleh BPSDA Cimanuk-Cisanggarung.
Daerah Irigasi Lame mempunyai satu pengambilan utama yaitu Bendungan Lame. Sistem pemberian air selain mengairi areal D.I Lame dari sungai Cimanis juga di suplesi oleh sungai Cipogor melalui bangunan suplesi, untuk mengairi areal seluas 473 ha.
D.I Lame memiliki satu saluran induk Lame sepanjang 300 m dan 7 saluran sekunder diantaranya :
- Saluran sekunder lame sepanjang 1400 m
- Saluran sekunder Ongkot sepanjang 4200 m
- Saluran sekunder Kareo sepanjang 2300 m
- Saluran sekunder Garatengah sepanjang 2700 m
- Saluran sekunder Kiarakoneng sepanjang 700 m